HargaTiket Masuk BNS (Batu Night Spectacular), Rute dan Lokasinya Terbaru 2018. Kali ini memberikan info tentang tempat wisata di kota batu yaitu harga tiket msauk BNS lengkap dengan rute perjalanan dan juga lokasinya. Untuk rute perjalanan menuju BNS dari kota Malang ini sangat mudah kok anda bisa menggunakan google map PimpinanPondok Pesantren PPPA Daarul Quran Ustaz Yusuf Mansur menyebut sedekah kini juga sudah menjadi gaya hidup. Menurut Ustaz Yusuf Mansur, visi hidup seorang Muslim adalah masuk surga. ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku; Masuklah ke dalam surga-Ku. Menurut Ustaz Yusuf, sedekah adalah tiket masuk surga. Terdapat pintu surga yang hanya dapat HargaTiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta per 1 Agustus Dibaca 3.923 kali 3 Shio Paling Open Minded, Enak jadi Teman Curhat karena Gak Suka Nge-judge Baiklah untuk Harga Ticket Coban Rais Batu sendiri dibagi dalam sebagian kelompok yakni, untuk Harga Ticket Masuk Coban Rais di bandrol sebesar Rp 7. 500, -/orang, untuk Harga Ticket Masuk Batu Flower sebesar Rp 10. 000, -/orang, untuk kalian yang membawa Kamera SLR bakal dipakai cost penambahan sebesar Rp 15. 000, - serta untuk Action Cam HargaTiket Masuk. Bagi sobat fanky yang tertarik untuk mengunjunginya, ada harga yang harus dibayar yaitu membayar biaya tiket masuknya sebesar Rp5.000,- per orang. Selain itu ada pula harga parkir sebesar Rp 2.000,- untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Eghnb. Catatan sejarah, awal mula munculnya pemandian Batu Qur’an yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang berkaitan erat dengan Syekh Maulana Mansyur, ulama Banten yang terkenal di abad ke 15. Batu Qur’an merupakan salah satu destinasi wisata religi di Banten. Batu Qur’an merupakan sebuah tempat ziarah yang memiliki sejarah yang unik. Penamaan Batu Qur’an ini berasal dari adanya batu besar yang bertuliskan Al-Qur’an di tempat tersebut. Konon lokasi di mana Batu Qur’an ini dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, Mekkah., Masyarakat mempercayai bahwa hanya orang-orang yang memiliki ilmu yang tinggilah yang bisa melihat tulisan Al-Qur’an di batu tersebut. Uniknya, cerita yang berkembang di masyarakat adalah batu ini menghalangi keluarnya air yang terus mengalir dari dalam tanah. Tak hanya itu, masyarakat juga meyakini bahwa lokasi batu ini dulunya adalah pijakan kaki seorang Syekh kenamaan bernama Syekh Maulana Mansyuruddin yang hendak pergi berhaji ke Baitullah, Mekkah. Hanya dengan menginjakkan kaki di lokasi tersebut, konon katanya Syekh Maulana bisa langsung sampai ke Mekkah. Daya tarik lokasi Batu Qur’an ini bukan hanya terletak pada batunya, namun juga kejernihan air yang mengalir di sekitarnya. Air ini biasanya dipakai pengunjung untuk sekedar berendam ataupun mandi. Batu Qur’an. Bila dilihat dengan mata telanjang, batu berukuran 2 meter tersebut nampak biasa saja. Bahkan tidak terlihat tulisan apapun pada batu tersebut. Namun diyakini bahwa tulisan Al Qur’an tersebut hanya bisa dibaca dengan mata batin. Jika anda tertarik mellihat Batu Qur’an silahkan menuju desa Cikadueun, Pandegang, Banten. Untuk mendapatan Paket-paket wisata Religi Batu Qur’an Banten bisa menghubungi Agen Biro Parawisata yang ada di Banten, Agen Biro Parawisata yang Ada di Pusat Pemerintahan Banten - Kota Serang yakni Flonova Tour Call/WA 082125432398 ======================================================================== Wisata Banten, Wisata Religi Batu Qur’an, Wisata Budaya , Pantai Anyer, Tanjung Lesung, Ujung Kulon, Gunung Krakatau, Wisata Kuliner. Parawisata Banten, Parawisata Serang Banten, Parawisata Pandeglang Banten, Parawisata Lebak Banten, Wisata Alam Banten Wisata Religi Batu Quran Pandeglang, dok travelbantenProvinsi Banten memang terkenal dengan kentalnya nilai-nilai religius terutama perkembangan agama Islam yang diyakini sebagai pondasi pertama dalam pembanungan provinsinya. Kentalnya nilai-nilai Islam tersebut terpancar di kehidupan sehari-hari seperti adat istiadat bahkan beberapa peninggalan sejarah Islamnya menjadi sebuah destinasi wisata berbasis satu wisata religi di Banten yang memiliki keunikan tersendiri adalah Wisata Batu Quran yang berada di Kabupaten Pandeglang. Tempat wisata ini merupakan sebuah kolam yang ada di kaki Gunung Karang letaknya 300m lebih dari wisata pemandian alam Cikoromoy, Kabupaten Quran, dok Instagram/daus_oneDi tempat ini terdapat batu berukuran sekitar 2 kali 2 meter bertuliskan lafadz al- qur’an, oleh karenanya tempat ini disebut Batu Quran. Setiap harinya banyak para wisatawan dalam maupun luar kota yang sengaja datang ke tempat ini hanya untuk sekedar melihat keunikan dari batu bukan hanya dari bentuknya yang dinilai unik, banyak masyarakat yang datang ke wisata ini juga karena sebuah mitosnya yang dinilai sangat tidak masuk akal. Konon Batu Quran menyimpan mitos yang unik di mana banyak yang meyakini bahwa terdapat sebuah saluran mata air yang menjadi pintu teleportasi langsung ke kota Mekah, Arab terdengar aneh dan tak masuk akal memang, akan tetapi banyak yang meyakini bahwa Batu Quran ini pernah menjadi pintu para sesepuh Banten dalam hal ini para Sultan dan Syekh untuk pergi ke Kota Suci Mekah untuk letak dan kondisi, mata air Batu Quran memang memiliki kualitas air yang jernih karena menjadi saluran air langsung dari Gunung Karang. Namun, menurut mitosnya, mata air tersebut ditutup oleh leluhur Banten agar tidak ada yang menyalah gunakan di masa depan sehingga terciptalah sebuah kolam air jernih dengan seonggok batu di suci Mekah, dok pixabaySelain itu, terdapat juga mitos bahwa jika seseorang mampu mengelilingi batu tersebut sebanyak 7 putaran dengan berenang, maka konon katanya segala harapannya akan terkabul. Namun, untuk mitos yang satu ini banyak menjadi pertentangan karena khawatir menyalahi nilai-nilai keislaman di sana, akan tetapi hingga saat ini kadang ada saja para pengunjung yang mencoba mengelilingi batu tersebut dengan cara samping wisata religi, biasanya pengunjung juga menikmati kejernihan air di sekitar batu quran dengan berendam dan berdoa karena kejernihan dari air yang ada di sekitar kolam tersebut sehingga para pengunjung dapat melihat tulisan yang ada di batu quran itu dengan berkunjung ke tempat ini anda harus mengunjungi Kampung Cibulakan, Desa Kadu Bumbang. Bertepatan dengan alun – alun Pandeglang sekitar 14 km, apakah kamu tertarik berwisata religi ke tempat ini?. Batu Quran adalah sebuah batu yang dipercaya oleh masyarakat setempat bahwa siapa saja yang melakukan tawaf atau berkeliling sebanyak 7 kali putaran dibatu tersebut maka segala permintaannya akan dikabulkan oleh Allah. Hal ini tentu sebuah kesyirikan, karena Rasulullah saja tidak pernah melakukan hal tersebut, bahkan Allah Subhanahu wa ta’alla berfirman, وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ Hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah. Qs. Al-Hajj 2229 Sejarah Batu Qur’an BantenKetidakbenaran Mitos Batu Al Qur’an1. Air Zam Zam Bocor2. Jamaah Kekurangan Air Zam Zam3. Tawaf 7 Kali di Kabulkan Segala DoaLokasi Batu Qur’an Pandeglang Sejarah batu quran yang paling masyur dikalangan masyarakat sekitar, bahwa dahulu kala ada seorang ulama dari daerah tersebut yaitu Syaikh Mansyuruddin yang pergi ke Mekah. Syaikh Mansyuruddin ini dikenal memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan ia dikenal bersahabat dengan bangsa jin dan mampu berkominkasi dengan hewan harimau. Ketika beliau berada di Mekah, beliau hendak pulang ke tanah air namun tidak melalui jalur darat ataupun udara. Tetapi beliau Syaikh Mansyuruddin ini menyelam kedalam sumur zam zam, hingga tembus ke kota pandeglang banteng. Setelah itu tak lama muncul air dari bekas lubang selaman Syaikh Mansyuruddin yang tak kunjung berhenti, masyarakat sekitar percaya bahwa air tersebut adalah air dari sumur zam zam. Karena takut jamaah haji kekurangan air karena air zam zam bocor, maka diambilkan al quran untuk menutup lubang tersebut, tak lama al quran itupun berubah menjadi batu. Hingga saat ini Batu tersebut dikenal sebagai batu al qur’an, banyak orang yang percaya bahwa siapa saja yang melakukan tawaf di batu tersebut, maka segala permintaannya akan dipenuhi. Ketidakbenaran Mitos Batu Al Qur’an Mitos adannya batu al quran ini tentu menyimpang dari akidah islam, karena bertentangan dan tidak ada dalil yang mendukung adannya hal tersebut. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa faktor, seperti 1. Air Zam Zam Bocor Penyimpangan yang pertama adalah bahwa masyarakat sekitar percaya bahwa air yang muncul dari lubang itu adalah air zam zam. Sedangkan sampai dengan hari inipun pemerintah arab saudi belum menyalurkan air zam zam ke madinah, dimana madinnah adalah kota suci kedua setelah mekkah. Jamaah yang pergi haji ataupun umrah pasti akan mengunjungi kota ini. Dan untuk persediaan air zam zam pemerintah arab saudi masih menggunakan tanki tanki berisi air zam zam yang dialokasikan untuk jamaah yang ada dimadinnah. Jadi bagaimana mungkin, air yang keluar dari lubang Syaikh Mansyuruddin itu merupakan air zam zam. 2. Jamaah Kekurangan Air Zam Zam Masyarakat yang percaya bahwa air yang muncul dari lubang Syaikh Mansyuruddin itu adalah air zam zam, maka mereka menutupnya dengan Al Qur’an karena khawatir jamaah haji ataupun umrah akan kekurangan Air Zam zam. Hal ini tentu sebuah penyimpangan, karena bertentangan dengan makna zam zam itu sendiri. Apa itu zam zam ? Zam Zam berarti “Kumpul dan jangan berhenti”. Keberkahan air zam zam tidak hanya dirasakan oleh Ismail As, melainkan juga untuk kita, sampai dengan detik ini air zam zam tidak pernah berhenti untuk mengeluarkan airnya. Dan apabila datang musim haji mekah tidak pernah kekurangan air zam zam, begitu juga sebaliknya apabila sedang bukan musim haji air zam zampun tidak pernah luber atau meluap menutupi kota mekah. Inilah keberkahan air zam zam, lalu bagaimana mungkin jamaah haji akan kekurangan air ? 3. Tawaf 7 Kali di Kabulkan Segala Doa Allah Subhanahu wa ta’alla berfirman, وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ Hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah. Qs. Al-Hajj 2229 Tidak ada tawaf selain di mekkah, lalu bagaimana mungkin orang yang tawaf di batu quran akan mendapat ganjaran dikabulkan segala doa ??? Mari kita menjadi muslim yang baik, muslim yang kuat akidahnnya jangan sampai akidah kita tergadaikan dengan cerita atau mitos yang tidak ada dalil tentangNya. Sungguh dosa besar yang paling besar adalah dosa syirik, maka dari itu mari kita perbaiki iman kita, keyakinan kita agar kita bisa mengambil pelajaran dari segala peristiwa yang ada dihadapan kita. Lokasi Batu Qur’an Pandeglang Lalu apakah kita tidak boleh mengunjungi lokasi batu qur’an tersebut ? Kata siapa tidak boleh ? Tentu boleh saja tetapi bukan untuk percaya terhadap apa yang berkembang mengenai mitos adannya batu qur’an ini. Lokasi Batu Qur’an ini berada di Jl. Cikoromoy, Gunungsari, Mandalawangi, Kadungbunbang, Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banteng. Daftar Pustaka Ustadz Khalid Syamhudi Lc, “Thawaf Dalam Pandangan Fiqh Islam” Muhamad Sidik Sabry, “Hadist Hadist Tentang Tawaf” dr. M Saifudin Hakim, “Keutamaan dan Keistemawaan Air Zamzam” Riki Ramdhani, “Sejarah Batu Qur’an Pandeglang” Originally posted 2020-07-04 093602. Batu Quran Wisata Religi yang Unik di Pandeglang BantenBatu Quran Banten Sebuah Kolam yang di Dasarnya Terdapat Batu Bertuliskan Al’Quran Batu Quran merupakan salah satu destinasi wisata religius di Kabupaten Pandeglang, Banten. Situs berupa kolam tersebut terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya kurang lebih 300 meter dari kawasan wisata pemandian alam Cikoromoy, Desa Kadu Bumbang, Kecamatan Cimanuk. Batu Qur’an merupakkan tempat ziarah yang terletak di Kabupaten Pandeglang, disebut Batu Qur’an karena di tempat tersebut terdapat batu besar yang bertuliskan Al-qur’an, batu tersebut konon menghalangi atau menutupi sumber air yang terus keluar dari dalam tanah. Konon lokasi di mana Batu Quran ini dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, Mekkah. Dengan membaca basmalah sampailah beliau ke tanah suci, Mekkah. Ketika Syekh Maulana Mansyur pulang dari Mekkah, dia muncul di suatu mata air yang terdapat di daerah Cibulakan Banten, mata air tersebut memancur sangat deras. lalu Syekh Mansyurudin mengambil Al-qu’ran untuk menghentikan laju mata air yang memancur deras tersebut, hingga akhirnya pancuran air tersebut dapat dihentikan dan Al-qu’ran tersebut berubah menjadi sebuah batu. Peninggalan batu yang bertulis Al’Quran tersebut di jadikan media penyebaran Islam pada masa itu agar penduduk disekitar gunung Pulosari mau memeluk agama Islam. Disamping bernilai wisata sejarah Batu Quran juga banyak di kunjungi orang untuk menikmati kejernihan mata air yang keluar dari kolam yang di dasarnya terdapat batu bertuliskan Al’Quran tersebut. Para wisatawan lokal sangat menikmati kejernihan air kolam Batu Quran untuk mandi dan berendam di kolam yang dingin dan penuh dengan suasana tenang. Jika Anda mencari bahwa ada tulisan al-Quran di atas batu, Anda tidak akan menemukannya. Batu Quran hanya berupa kolam pemandian. Batu Quran yang dimaksud yaitu sebuah batu berukuran besar yang berada di dasar kolam. Saking jernihnya air, batu tersebut dapat dilihat dari pinggiran kolam. Di dekat kolam terdapat banyak pohon sehingga kolam dengan luas kurang lebih 15×15 meter dan kedalaman 1 meter itu sangat teduh. Pengelola juga menyediakan wadah bagi pengunjung yang ingin membawa air dari sana sebagai oleh-oleh. Selain menjadi tempat mandi para pengunjung, kolam tersebut merupakan tempat berwudu karena di samping kolam terdapat sebuah masjid. Jika Ada ingin berwisata di Pandeglang, wisata alam sekaligus wisata wisata religius ini layak untuk menambah pengalaman berwisata Anda. Batu Quran terletak di Kampung Cibulakan, Desa Kadu Bumbang. Nama “cibulakan” yaitu bahasa Sunda dari kata “ci” berarti “air” dan “bulak” berarti “pancar/memancar”. Jadi cibulakan berarti air yang memancar. Cibulakan berjarak kurang lebih 14 kilometer dari Pandeglang kota. Dapat ditempuh dari Alun-alun Pandeglang menuju arah Labuan hingga pertigaan Cimanuk atau Pasar Batubatar. Dari pertigaan Cimanuk, lalu mengambil arah ke Kadu Bumbang sekira 7 kilometer. Banyak angkutan umum ke arah Labuah. Sedangkan menuju lokasi bisa menggunakan jasa ojek. Sudah dibaca 48939 kali KomentarHarga Tiket Masuk Batu QuranJam Buka Batu QuranKolam Pemandian Dengan Balutan Sejarah dan MitosRasakan Kesegaran Air Batu QuranAda Kolam Untuk Laki-Laki dan PerempuanMitos Menyembuhkan Penyakit Hingga Membuat Awet MudaBelanja Oleh-OlehFasilitasAlamat Batu QuranInfo Menarik Lainnya Komentar Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login. KABAR BANTEN – Objek wisata religi Batu Quran Pandeglang yang hingga saat ini ramai dikunjungi wisatawan atau peziarah, merupakan salah satu destinasi wisata religi yang ada di Kabupaten Pandeglang Banten. Batu Quran Pandeglang merupakan tempat yang bayak dikunjungi pejiarah dari berbagai wilayah di tanah air. Batu Quran Pandeglang yang berupa kolam yang terletak di kaki gunung karang tepatnya sekitar 300 meter dari Kawasan Wisata Cikoromoy, yaitu tepatnya di Kampung Cibulakan, Desa Kadu Bungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten. Baca Juga Wisata Alam Negeri di Atas Awan Kabupaten Lebak Banten, Tawarkan Pemandangan Exotis, Berikut Jalurnya Disebut Batu Quran Pandeglang karena di tempat tersebut terdapat batu besar yang bertuliskan Al-Qur’an. Sebagaimana dikutip Kabar Banten dari Channel Youtube Jejak Wali, Batu Qur’an yang dimaksud adalah yaitu sebuah batu yang berukuran besar yang ada didasar kolam. Kolam tersebut berisikan air yang benar-benar jernih, sehingga batu tersebut dapat dilihat dari pinggir kolam. Ada kaitan erat antara Batu Quran Pandeglang dan ulama besar di Banten pada abad ke-15 Masehi yaitu Syeh Maulana Mansyurudin. Baca Juga Ada Kegiatan Apa Malam Hari di Tempat Wisata Pantai Gope Kota Serang, Warga Sekitar Mengatakan Ini Harga Tiket Masuk Batu Quran Jam Buka 24 Jam No. Telepon – Alamat Jl. Pariwisata Cikoromoy, Kadubungbang, Cimanuk, Pandeglang, Banten, Indonesia, 42271 Batu Quran destinasi wisata religi dan sejarah yang ada di Pandeglang Banten. Sebuah situs yang berupa kolam dengan mata air yang jernih dan menyegarkan. Areanya masih sangat sederhana dengan suasana pedesaan. Namun selalu ramai kunjungan wisatawan. Konon mata air yang ada di kolam memiliki beragam khasiat mulai dari menyembuhkan penyakit hingga awet muda. Harga Tiket Masuk Batu Quran Untuk bisa menikmati kesegaran mata air di wisata Batu Quran setiap wisatawan akan dikenai tarif masuk. Harga tiket masuk di tempat ini sangat murah meriah. Cukup sekali bayar wisatawan sudah bisa berenang sepuasnya dan menggunakan fasilitas yang ada. Harga Tiket Masuk Batu QuranTiket Baca CAS Water Park Cikole Tiket & Wahana Jam Buka Batu Quran Menariknya tempat wisata ini buka selama 24 jam nonstop. Wisatawan bisa datang kapan saja untuk berenang di kolam Batu Quran. Waktu terbaik adalah ketika pagi atau sore hari. Berendam di air yang dingin saat siang yang terik tentu sangat menyegarkan. Namun banyak juga yang datang di malam hari untuk berendam dan mencari keberkahan. Jam BukaSetiap Hari24 Jam Kolam Pemandian Dengan Balutan Sejarah dan Mitos Provinsi Banten memang sangat kental dengan nilai religius khususnya penyebaran agama Islam. Termasuk halnya obyek wisata Batu Quran yang diyakini sebagai peninggalan Syekh Maulana Mansyur. Selain kolam dengan mata air yang jernih, suasana di sekitar juga begitu asri. Pohon beringin besar yang berdiri di tepi kolam menjadikannya terkesan teduh. Selain itu udara juga terasa sejuk jika berada di tempat ini. Hal ini tak lepas dari letaknya yang berada kaki Gunung Karang dengan ketinggian 300 Mdpl. Sebagai masyarakat menganggap keramat Pemandian Batu Quran. Menurut kepercayaan lokasi ini dulunya merupakan pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika akan ke Mekkah. Bernama Batu Quran karena di dasar kolam ada sebuah batu berukuran 2×2 meter yang bertuliskan lafadz Quran. Menurut para ahli sejarah tulisan tersebut buatan pengikut Sultan Banten dalam rangka penyebaran Islam. Di pinggiran batu itulah terdapat beberapa sumber mata air yang deras yang akhirnya menciptakan sebuah kolam. Kolam ini tidak pernah surut dan mengering meski di kemarau panjang sekalipun. Selain memiliki nilai sejarah yang kental, areanya sendiri memang tawarkan suasana pedesaan yang begitu asri. Tempat Wisata ini bisa menjadi rekomendasi tempat menyegarkan tubuh dan pikiran. Berendam di airnya yang segar dan jernih tentunya sangat menyenangkan dan membuat betah. Selain itu banyak yang percaya air di kolam memiliki beragam khasiat sehingga menarik minat banyak wisatawan yang penasaran. Baca PANTAI CARITA Tiket & Aktivitas Rasakan Kesegaran Air Batu Quran Aktivitas utama tentu saja berenang atau sekedar berendam di dalam kolamnya. Air kolamnya sangat jernih dan sebening kaca. Saking jernihnya batu bertuliskan Lafadz Quran yang ada di dasar kolam akan terlihat jelas. Memiliki kedalaman sekitar 150 cm suasana di sekitar kolam juga sangat teduh. Pohon beringin yang konon berusia ratusan tahun berdiri di tepi kolam membuat suasana begitu teduh. Yang menarik ada sebuah mitos, konon jika ada yang bisa berenang mengelilingi Batu Quran 7 putaran maka keinginannya akan terkabul. Banyak wisatawan yang mencoba hal tersebut. Hal itu justru dapat menciptakan keseruan tersendiri. Baca Pemandian Air Panas Gunung Torong Tiket & Aktivitas Ada Kolam Untuk Laki-Laki dan Perempuan Keunikan lainnya dari obyek wisata ini yaitu terdapat kolam khusus untuk perempuan. Bagi kaum laki-laki bisa berenang di kolam utama yang terdapat batu bertuliskan Lafadz Quran. Sementara untuk kolam perempuan lokasinya tidak jauh hanya bersebelahan saja. Kedua kolam terpisah sebuah tembok tinggi. Hal itu tentu saja cukup beralasan. Karena tempat ini dianggap keramat dan suci. Wisatawan bisa bebas berenang namun ada beberapa larangan yang harus dipatuhi. Yaitu tidak boleh menggunakan shampoo dan sabun di area kolam. Selain itu tidak boleh menginjak batu yang bertuliskan Lafadz quran. Baca CIKOROMOY Tiket, Jam Buka & Ragam Aktivitas Mitos Menyembuhkan Penyakit Hingga Membuat Awet Muda Salah satu alasan kolam ini ramai kunjungan karena mitos yang menyelimuti mata airnya. Ada kepercayaan air di kolam ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tak berhenti di situ, mata air tersebut juga konon dapat membuat awet muda. Selain itu dapat menghaluskan wajah jika berenang di kolam Batu Quran. Karena mitos ini banyak yang akhirnya membawa botol. Mereka mengambil air ke dalam botol dan dibawa pulang untuk obat dan keberkahan. Menurut keyakinan air dari kolam ini memiliki kandungan berbagai zat yang baik untuk tubuh. Baca Alun-Alun Pandeglang Rekreasi Hemat Tengah Kota Belanja Oleh-Oleh Kawasan wisata ini berada di sebuah perkampungan. Para penduduk sekitar pun menjual berbagai macam oleh-oleh. Wisatawan bisa membeli aneka oleh-oleh khas Pandeglang untuk dibawa pulang. Beberapa oleh-oleh misalnya Emping, Kerupuk Ikan, Kue Pasung, kue Gipang dan masih banyak lagi. Fasilitas Kolam pemandian Batu Quran ini sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. di tempat ini tersedia area parkir, toilet, tempat pemandian yang dipisah antara pria dan wanita, warung kuliner, hingga mushola. Alamat Batu Quran Destinasi Wisata ini beralamat di Jl. Pariwisata Cikoromoy, Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Lokasinya tidak terlalu jauh dari jantung kota. Dari pusat kota Pandeglang berjarak sekitar 13 Km dan bisa ditempuh dalam waktu 20-30 menit. Tempat ini juga dekat dengan wisata water boom dan resto Cikoromoy. Tanggapan / 5. dari 26 Berikan Rating Misteri dan Karomah Batu Quran Pandeglang Misteri dan Karomah Batu Quran Pandeglang A A A Konon lokasi di mana Batu Quran ini dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, Mekkah. Dengan membaca basmalah sampailah beliau ke tanah suci, Mekkah. Ketika Syekh Maulana Mansyur pulang dari Mekkah, dia muncul bersama dengan air dari tanah yang tidak berhenti mengucur. Banyak orang menyakini bahwa air yang mengucur tersebut adalah air zam zam. Syekh Maulana Mansyur kemudian bermunajat kepada Allah dengan salat dua rakaat di dekat keluarnya air tersebut. Selesai salat Syekh Maulana Mansyur kemudian mendapat petunjuk untuk menutup air tersebut dengan Alquran. Atas izin Allah air tersebut berhenti mengucur dan Alquran tersebut berubah menjadi batu sehingga dinamakan Batu Quran. Syekh Maulana Mansyur bagi sebagian warga Banten memang dikenal sebagai salah seorang ulama pemberani, cerdas, piawai dalam memainkan alat-alat kesenian bernafaskan Islam. Di masa kejayaan Sultan Hasanudin, Syekh Maulana Mansyur atau juga dikenal sebagai Ki Mansyur yang juga cakap dalam ilmu pertanian serta komunikasi. Sehingga dia diserahi tugas untuk menjaga kawasan Islam Banten Selatan dan berdomisili di Cikaduen. Secara kasat mata batu dengan ukuran 2 meter tersebut akan terlihat seperti batu pada umumnya, dengan cara apapun dan dengan alat apapun tidak akan bisa terlihat tulisan Alquran di batu tersebut. Namun menurut kepercayaan tulisan Alquran dapat dilihat dan dibaca dengan mata batin. Diyakini hanya orang dengan hati dan jiwa yang bersih bisa melihat tulisan Alquran pada batunya. Itupun terlebih dahulu harus melakukan beberapa proses ritual dengan izin Allah SWT seperti berpuasa, salat, dzikir dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Walaupun musim kemarau panjang, air yang berada di dalam kolam pemandian dengan air jernih dengan kedalaman 1,5 meter tidak akan pernah mengering, bahkan terus mengeluarkan air. Namun ada pula yang meyakini bahwa Batu Quran tersebut berasal dari Syekh Mansyuruddin yaitu seorang ulama Auliyaillah, pada waktu itu berada di Mekkah. Kemudian dia menyelam ke dalam sumur zam-zam namun keluar atau timbul di suatu mata air yang terdapat di daerah Cibulakan Banten. Kemudian Syekh Mansyurudin mengambil Alquran untuk menghentikan laju mata air yang memancur deras tersebut, hingga akhirnya pancuran air tersebut dapat dihentikan dan Alquran tersebut berubah menjadi sebuah batu. Lalu Syekh Mansyuruddin kemudian mengukir tulisan Alquran pada batu tersebut menggunakan jari telunjuknya. Syekh Maulana Mansyuruddin, adalah putra dari Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa. Sekitar tahun 1651 M, Syekh Maulana Mansyuruddin menikah dengan seorang gadis dari Desa Cikoromoy-Banten, bernama Nyi Mas Ratu Sarinten dan dikarunia seorang anak bernama Muhammad sholih. Syekh Maulana Mansyuruddin merupakan salah satu ulama yang menyebarkan Islam di Banten Selatan. Menurut cerita, Beliau terkenal sakti dan dapat bersahabat dengan bangsa jin. Ada cerita bahawa pada zaman dulu, ketika Syekh Mansyurudin berjalan ke sebuah hutan, kemudian tiba-tiba dia mendengar suara harimau yang merintih kesakitan, sehingga menghampiri harimau tersebut. Ketika dihampiri oleh Syekh Mansyuruddin, harimau tersebut tengah terjepit sebuah pohon besar. Lalu Syekh Mansyuruddin menolong harimau tersebut sehingga terlepas dari himpitan kayu, setelah dibebaskan harimau tersebut mengaum dan menunduk dihadapan Syekh Mansyurudin. Dengan kemuliaan yang dimiliki Syech Mansyurudin, beliau dapat bercakap-cakap dengan harimau tersebut. “Engkau, atas izin Allah telah aku selamatkan, maka aku minta pada engkau dan anak turunanmu untuk tidak mengganggu keluarga dan anak keturunanku,” kata Syech Mansyurudin kepada harimau tersebut. Sang harimau pun menyanggupinya, hingga saat ini berkembang cerita bahwa anak keturunan Syech Mansyurudin dapat menaklukan harimau. Syekh Maulana Mansyuruddin meninggal dunia pada tahun 1672 M dan dimakamkan di Cikaduen Pandeglang, Banten. Hingga kini makam beliau sering diziarahi oleh masyarakat luas, tidak hanya masyarakat dari Banten tetapi juga dari luar Banten, makam Syekh Maulana Mansyutuddin paling ramai dikunjungi pada hari-hari besar Islam. Selain itu ada versi yang menyatakan bahwa Batu Quran adalah adalah replika dari Batu Quran yang ada di Sang Hyang Sirah, Taman Nasional Ujung Kulon yang berkaitan erat dengan sejarah Sayyidina Ali, Prabu Kian Santang dan Prabu Munding Wangi. Dikisahkan bahwa Prabu Kian Santang belajar agama Islam di tanah suci, Mekkah pada Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Setibanya kembali di tanah Pasundan, Prabu Kian Santang kemudian ke Gunung Suci, Garut, Jawa Barat dan dikenal dengan sebutan Sunan Rahmat Suci. Namun untuk lebih mengetahui ajaran Islam mengenai khitan maka Prabu Kian Santang menyuruh utusannya untuk belajar kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib di jazirah Arab. Diceritakan Sayyidina Ali bin Abi Thalib kemudian pergi ke nusantara Pasundan untuk menyerahkan kitab suci Alquran kepada Prabu Kian Santang tetapi Kian Santang telah meninggalkan tempat tersebut dan pergi menemui Prabu Munding Wangi yang telah tilem di Sanghyang Sirah, Ujung Kulon. Selanjutnya Sayyidina Ali mohon diri tapi sebelumnya salat terlebih dahulu di atas batu karang yang sekarang sering disebut Masjid Syaidinna Ali. Konon dengan kuasa Allah SWT, Sayyidina Ali langsung menghilang entah kemana. Mungkin kembali ke jazirah Arab. Peristiwa Batu Quran ini beberapa abad kemudian diketahui oleh Syekh Maulana Mansyur berdasarkan ilham yang didapatnya dari hasil tirakat. Segeralah Syekh Maulana Mansyur berangkat ke Sanghyang Sirah. Betapa kagumnya Syekh Maulana Mansyur melihat kebesaran Allah lewat mukjizat Batu Quran dimana dari air kolam yang bening terlihat dengan jelas tulisan batu karang yang menyerupai tulisan Alquran. Karena jauhnya jarak Sanghyang Sirah dan membutuhkan waktu dan energi yang luar biasa maka untuk memudahkan anak cucu ataupun umat Islam yang ingin melihat Batu Quran maka dibuatlah replika Batu Quran dengan lengkap sumur tujuhnya di Cibulakan Kabupaten Pandeglang. Saat ini air kolam di lokasi pemandian Batu Quran banyak dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. konon dengan cara melakukan ritual mandi di Batu Quran seseorang diyakini tetap awet muda dan memiliki pancaran aura yang mempesona. Selain itu, bagi yang bisa menyelam dan berenang sambil mengitari Batu Quran sebanyak tujuh kali, diyakini permintaannya akan terkabul baik itu jodoh maupun rejeki. Wallahualam Bishawab. sms Dalam catatan sejarah, awal mula munculnya pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang berkaitan erat dengan Syekh Maulana Mansyur, ulama Banten yang terkenal di abad ke lokasi di mana Batu Quran ini dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, membaca basmalah sampailah beliau ke tanah suci, Mekkah. Ketika Syekh Maulana Mansyur pulang dari Mekkah, dia muncul bersama dengan air dari tanah yang tidak berhenti mengucur. Banyak orang menyakini bahwa air yang mengucur tersebut adalah air zam Maulana Mansyur kemudian bermunajat kepada Allah dengan salat dua rakaat di dekat keluarnya air salat Syekh Maulana Mansyur kemudian mendapat petunjuk untuk menutup air tersebut dengan izin Allah air tersebut berhenti mengucur dan Alquran tersebut berubah menjadi batu sehingga dinamakan Batu Maulana Mansyur bagi sebagian warga Banten memang dikenal sebagai salah seorang ulama pemberani, cerdas, piawai dalam memainkan alat-alat kesenian bernafaskan masa kejayaan Sultan Hasanudin, Syekh Maulana Mansyur atau juga dikenal sebagai Ki Mansyur yang juga cakap dalam ilmu pertanian serta komunikasi. Sehingga dia diserahi tugas untuk menjaga kawasan Islam Banten Selatan dan berdomisili di kasat mata batu dengan ukuran 2 meter tersebut akan terlihat seperti batu pada umumnya, dengan cara apapun dan dengan alat apapun tidak akan bisa terlihat tulisan Alquran di batu tersebut. Namun menurut kepercayaan tulisan Alquran dapat dilihat dan dibaca dengan mata hanya orang dengan hati dan jiwa yang bersih bisa melihat tulisan Alquran pada batunya. Itupun terlebih dahulu harus melakukan beberapa proses ritual dengan izin Allah SWT seperti berpuasa, salat, dzikir dan memanjatkan doa kepada Allah musim kemarau panjang, air yang berada di dalam kolam pemandian dengan air jernih dengan kedalaman 1,5 meter tidak akan pernah mengering, bahkan terus mengeluarkan ada pula yang meyakini bahwa Batu Quran tersebut berasal dari Syekh Mansyuruddin yaitu seorang ulama Auliyaillah, pada waktu itu berada di dia menyelam ke dalam sumur zam-zam namun keluar atau timbul di suatu mata air yang terdapat di daerah Cibulakan Syekh Mansyurudin mengambil Alquran untuk menghentikan laju mata air yang memancur deras tersebut, hingga akhirnya pancuran air tersebut dapat dihentikan dan Alquran tersebut berubah menjadi sebuah batu. Lalu Syekh Mansyuruddin kemudian mengukir tulisan Alquran pada batu tersebut menggunakan jari Maulana Mansyuruddin, adalah putra dari Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa. Sekitar tahun 1651 M, Syekh Maulana Mansyuruddin menikah dengan seorang gadis dari Desa Cikoromoy-Banten, bernama Nyi Mas Ratu Sarinten dan dikarunia seorang anak bernama Muhammad Maulana Mansyuruddin merupakan salah satu ulama yang menyebarkan Islam di Banten Selatan. Menurut cerita, Beliau terkenal sakti dan dapat bersahabat dengan bangsa cerita bahawa pada zaman dulu, ketika Syekh Mansyurudin berjalan ke sebuah hutan, kemudian tiba-tiba dia mendengar suara harimau yang merintih kesakitan, sehingga menghampiri harimau dihampiri oleh Syekh Mansyuruddin, harimau tersebut tengah terjepit sebuah pohon besar. Lalu Syekh Mansyuruddin menolong harimau tersebut sehingga terlepas dari himpitan kayu, setelah dibebaskan harimau tersebut mengaum dan menunduk dihadapan Syekh kemuliaan yang dimiliki Syech Mansyurudin, beliau dapat bercakap-cakap dengan harimau tersebut. “Engkau, atas izin Allah telah aku selamatkan, maka aku minta pada engkau dan anak turunanmu untuk tidak mengganggu keluarga dan anak keturunanku,” kata Syech Mansyurudin kepada harimau harimau pun menyanggupinya, hingga saat ini berkembang cerita bahwa anak keturunan Syech Mansyurudin dapat menaklukan Maulana Mansyuruddin meninggal dunia pada tahun 1672 M dan dimakamkan di Cikaduen Pandeglang, kini makam beliau sering diziarahi oleh masyarakat luas, tidak hanya masyarakat dari Banten tetapi juga dari luar Banten, makam Syekh Maulana Mansyutuddin paling ramai dikunjungi pada hari-hari besar itu ada versi yang menyatakan bahwa Batu Quran adalah adalah replika dari Batu Quran yang ada di Sang Hyang Sirah, Taman Nasional Ujung Kulon yang berkaitan erat dengan sejarah Sayyidina Ali, Prabu Kian Santang dan Prabu Munding bahwa Prabu Kian Santang belajar agama Islam di tanah suci, Mekkah pada Sayyidina Ali bin Abi kembali di tanah Pasundan, Prabu Kian Santang kemudian ke Gunung Suci, Garut, Jawa Barat dan dikenal dengan sebutan Sunan Rahmat untuk lebih mengetahui ajaran Islam mengenai khitan maka Prabu Kian Santang menyuruh utusannya untuk belajar kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib di jazirah Sayyidina Ali bin Abi Thalib kemudian pergi ke nusantara Pasundan untuk menyerahkan kitab suci Alquran kepada Prabu Kian Santang tetapi Kian Santang telah meninggalkan tempat tersebut dan pergi menemui Prabu Munding Wangi yang telah tilem di Sanghyang Sirah, Ujung Sayyidina Ali mohon diri tapi sebelumnya salat terlebih dahulu di atas batu karang yang sekarang sering disebut Masjid Syaidinna Ali. Konon dengan kuasa Allah SWT, Sayyidina Ali langsung menghilang entah kemana. Mungkin kembali ke jazirah Batu Quran ini beberapa abad kemudian diketahui oleh Syekh Maulana Mansyur berdasarkan ilham yang didapatnya dari hasil Syekh Maulana Mansyur berangkat ke Sanghyang Sirah. Betapa kagumnya Syekh Maulana Mansyur melihat kebesaran Allah lewat mukjizat Batu Quran dimana dari air kolam yang bening terlihat dengan jelas tulisan batu karang yang menyerupai tulisan jauhnya jarak Sanghyang Sirah dan membutuhkan waktu dan energi yang luar biasa maka untuk memudahkan anak cucu ataupun umat Islam yang ingin melihat Batu Quran maka dibuatlah replika Batu Quran dengan lengkap sumur tujuhnya di Cibulakan Kabupaten ini air kolam di lokasi pemandian Batu Quran banyak dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. konon dengan cara melakukan ritual mandi di Batu Quran seseorang diyakini tetap awet muda dan memiliki pancaran aura yang itu, bagi yang bisa menyelam dan berenang sambil mengitari Batu Quran sebanyak tujuh kali, diyakini permintaannya akan terkabul baik itu jodoh maupun rejeki. Wallahualam Bishawab. Info Menarik Lainnya Batu Quran Banten Makam Syekh Maulana Mansyuruddin Cikaduwen Banten Batu Qur’an merupakkan tempat ziarah yang terletak di Kabupaten Pandeglang, disebut batu Qur’an karena di tempat tersebut terdapat batu besar yang bertuliskan Al-qur’an, batu tersebut konon menghalangi atau menutupi sumber air yang terus keluar dari dalam tanah. Menurut beberapa sumber yang pernah saya baca dan dari orang-orang yang pernah bercerita kepada saya, batu Qu’ran tersebut berasal dari seorang Syekh yaitu Syekh Mansyuruddin yaitu seorang ulama Auliyaillah, Syekh Mansyuruddin pada waktu itu berada di Mekkah, kemudian Beliau menyelam ke dalam sumur Zam-zam dan beliau keluar/timbul di suatu mata air yang terdapat di daerah Cibulakan Banten, mata air tersebut memancur sangat deras, lalu Syekh Mansyurudin mengambil Al-qu’ran untuk menghentikan laju mata air yang memancur deras tersebut, hingga akhirnya pancuran air tersebut dapat dihentikan dan Al-qu’ran tersebut berubah menjadi sebuah batu, lalu kemudian Syekh Mansyuruddin mengukir tulisan Al-qur’an pada batu tersebut menggunakan jari telunjuknya. Syekh Maulana Mansyuruddin, beliau adalah putra dari Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa Raja Banten ke 6. Sekitar tahun 1651 M, Syekh Maulana Mansyuruddin menikah dengan seorang gadis dari desa Cikoromoy-Banten, bernama Nyi Mas Ratu Sarinten dan dikarunia seorang anak bernama Muhammad sholih. Syekh Maulana Mansyuruddin merupakan salah satu ulama yang menyebarkan Islam di Banten selatan. Menurut cerita, Beliau terkenal sakti dan dapat bersahabat dengan bangsa Jin. Ada cerita bahawa pada zaman dulu, ketika Syekh Mansyurudin berjalan kesebuah hutan, kemudian tiba-tiba Beliau mendengar aungan harimau yang merintih kesakitan, beliau pun menghampiri harimau tersebut. Ketika dihampiri oleh Syekh Mansyuruddin Harimau tersebut tengah terjepit sebuah pohon besar. Lalu Syekh mansyuruddin menolong Harimau tersebut melepaskan diri dari himpitan kayu, setelah dibebaskan harimau tersebut mengaung dan menunduk dihadapan Syekh Mansyurudin. Dengan karomah yang dimiliki Miliki syech mansyurudin, beliau dapat bercakap-cakap dengan harimau tersebut. Kata Syech Mansyurudin kepada harimau tersebut “Engkau, atas izin Allah telah aku selamatkan, maka aku minta pada engkau dan anak turunanmu untuk tidak mengganggu keluarga dan anak keturunanku”. Sang Harimau pun menyanggupinya., hingga saat ini berkembang cerita bahwa anak keturunan syech Mansyurudin dapat menaklukan harimau. Syekh Maulana Mansyuruddin meninggal dunia pada tahun 1672M dan di makamkan di Cikaduen Pandeglang Banten. Hingga kini makam beliau sering diziarahi oleh masyarakat luas, tidak hanya masyarakat dari Banten tetpai juga dari luar Banten, makam Syekh Maulana Mansyutuddin paling ramai dukunjungi pada hari-hari besar di

tiket masuk batu quran banten